Jumat, 19 Februari 2010

The Chosen One

The Awaited One (Seorang yang dinantikan) atau terkenal juga dengan The Chosen One (yang terpilih), menjadi tema sentral sepanjang sejarah peradaban manusia. Menanti seorang yang akan menyelesaikan masalah, memimpin mereka, memperbaiki keadaan dan sebagainya, adalah bagian pengharapan yang tak pernah putus. Entah harapan itu nyata atau hanya menjadi bagian dari teori yang di warisi dari generasi ke generasi.

Semua suku bangsa atau agama hampir boleh dikatakan mengenal tema ini. Beberapa bagian masyarakat Jawa mengenal mitos Ratu Adil atau Satrio Piningit. Islam mengenal ajaran tentang kemunculan Imam Mahdi dan turunnya Nabi Isa dengan berbagai teori yang variatif di berbagai sekte dan mazhab. Kristen mengenal ajaran tentang kedatangan kembali Yesus Kristus dalam teori messianisme yang berkembang di berbagai kelompok. Dan sebagainya.

Boleh dikatakan itu adalah tema yang paling menarik di muka bumi. Sebagai seorang muslim sunni, aku tentu lebih mengenal berbagai ajaran Islam tentang "pertarungan" dua Al-Masih. Al Masih 'Isa putera Maryam vs Al Masih Dajjal, pertarungan antara Al-Masih yang asli dan Al-Masih yang palsu. Setema walau sedikit berbeda dalam agama Kristen, juga ada ajaran tentang Kristus vs Antikristus.
Toh semuanya bagiku tetaplah kembali pada satu pokok inti permasalahan, memilih harapan yang sejati atau
harapan yang semu. Tokoh protagonist melawan tokoh antagonist, kebaikan melawan kejahatan.

Di dunia nyata, skenario yang dibuat Yang Maha Kuasa jauh lebih kompleks dari yang dimengerti manusia. Dan karena aku hanya bisa meraba apa yang kulihat dari sudut pandang manusia biasa, aku hanya bisa berbaik sangka kepada-Nya. "Tentu wahai Allah-ku, semua yang Kau gelar di muka bumi ini bukanlah sesuatu yang sia-sia belaka". Ada hikmah dibalik semua kejadian, baik kebahagiaan ataupun bencana.

Manusia coba membuat skenario dan mengarang cerita, dalam novel, telenovela, sinetron, film hingga game. Tapi kualitas story line-nya tentu amat jauh di bawah standar "story line" dari Yang Maha Pencipta. Sering tak tersusun rapi, terlalu berlebihan; yang baik dibuat sangat baik, yang jahat sering dibuat sangat jahat. Padahal di dunia nyata, hal semacam itu malah jarang terjadi. Kecuali pada tokoh sentralnya, sang "the awaited one", yang sudah sekelas manusia sempurna seperti barisan para Nabi, atau sudah sekelas makhluk yang sudah sangat terperosok, seperti Iblis dan semisalnya. Itupun, menurut berbagi ajaran agama, semula makhluk baik,  - bersama para malaikat, tapi karena sombong jatuh ke posisi yang paling hina. Menjadi The Fallen Angel.

Dalam game, tema tentang the chosen one sering menjadi tema yang dipilih, khususnya di game-game RPG atau berbagai genre game yang menampilkan seorang sebagai tokoh utamanya. Menjadi penyelamat dunia, seperti dalam game RPG seperti Final Fantasy, Gothic, atau mungkin malah menjadi penyelamat alam semesta seperti dalam film dan game semisal Star Wars atau Dragon Ball.
Rata-rata tema semacam ini juga sukses di pasaran, walau tentu harus di dukung berbagai faktor lainnya, yang bikin kejutan. 

Main Nav