Minggu, 26 September 2010

LanjutGan

Ada hikmah di balik semua musibah. Rusaknya PCku, membuatku membeli Harddisk baru. Dan dengan HD baru, yang walaupun bukan  berkapasitas terbesar, hanya 500 GB, itu sudah cukup untuk bisa membuatku memasang kembali berbagai game. Termasuk GTA IV dengan GTA IV Episode from Liberty City, habis sekitar 30 GB. Aku juga memasang lebih dari 10 GTA San Andreas versi ekonomis di PCku, hanya untuk menampung berbagai mod GTA berdasarkan temanya.  Hikmahnya, yang kulihat kadang kesulitan akan membawa kemudahan di kemudian hari, (jika ada upaya untuk merubahnya.) Walau keuntungan yang kuceritakan tentang banyaknya game yang dipasang, hanyalah sesuatu yang bersifat lahwun (kesia-siaan belaka).
Keuntungan terbesar, sebenarnya adalah perubahan hati. Terutama agar tak terlalu pesimis dengan kesukaran, dan tak terlalu serius pada sesuatu. Karena kadang ada kesulitan dan datangnya kejadian mendadak yang merubah segalanya. Seperti lagi sibuk ngemod atau ngeblog, mendadak komputer koit.Walau secara ukuran saat ini aku bertambah serakah, dengan banyaknya GTA atau game yang dipasang, bagiku ini hanya untuk memanfaatkan kelebihan yang dimiliki dengan efektif. Aku telah siap andai PCku rusak kembali. Prinsipnya, andai PC rusak ya tak usah beraktivitas menggunakan PC dan melakukan aktivitas lain. Tetapi tak beraktivitas, lantaran takut PC rusak adalah sesuatu yang terbilang bodoh, ketika ada kiat-kiat dan upaya untuk meminimalkan kemungkinan rusak dan meminimalkan dampak yang ditimbulkan setelah rusak. Toh semuanya juga ada ajalnya masing-masing. Aku yakin 100 %, aku bahkan kelak tak akan bisa ngemod, ngegame, ngeblog, makan bakso dan sebagainya, saat Yang Menitipkan Nafas mengambilnya dariku.
Dengan memandang bahwa sesuatu kelak juga akan berakhir, membuatku kini merasa enteng saat kehilangan sesuatu, baik yang penting ataupun yang tidak penting, tetapi dipenting-pentingkan. Tetapi selama sesuatu yang penting atau tidak penting itu bisa dilakukan, tentu sudah sepatutnya itu dilanjutkan dan tidak menjadi apatis dengan keyakinan tentang datangnya kematian. Itulah hidup, suka atau tidak suka, pasang atau surut, ia tetap harus berlanjut. Terlebih bagi mereka yang mendedikasikan kehidupannya untuk sesuatu yang ia cintai.
 

Main Nav