Selasa, 17 Agustus 2010

Bulan Puasa dan Blogging

Aku seharusnya menulis di blog-ku, "marhaban ya Ramadhan" beberapa hari yang lalu. Tapi apa daya, PCku mendadak tak bisa menyala sekitar 2 hari menjelang bulan Ramadhan tiba (tanggal 9 Agustus 2010). Praktis kesempatanku menyentuh computer baru terjadi di hari pertama Ramadhan. Itupun di Warnet. Dan dengan koneksi yang sangat lelet, aku hanya sempat memposting kondisi PCku dan keputusan untuk menutup komentar dari beberapa blog dan website yang ku punya, gtaindonesia dan gombolori.
Sekarang aku bisa menulis ini, karena PCku sudah hidup kembali, Sabtu kemarin (14 Agustus). Yang ku lakukan pertama-tama adalah menginstall OS baru, Windows 7 (dual boot dengan XP) di Hard Disk yang baru pula.Dan tentu saja beberapa aplikasi tambahan. Pun dua kali, PC mati terjadi kembali. Walau kali ini tak perlu di bawa ke tukang servis. Bagiku, PC ini masih dalam kondisi yang labil. Mungkin karena beberapa hardwarenya sudah tergolong uzur, aku bahkan tak bisa menemukan RAM baru untuk motherboardnya. Mungkin memang perlu diganti ke baru semua.
Sekarang saat Ramadhan tiba, dan waktuku lebih banyak habis untuk kegiatan di dunia nyata (menjalankan ibadah Puasa dan mendirikan malam) aku semakin menyadari keterbatasanku sebagai seorang hamba yang sepenuhnya diatur oleh Kuasa-Nya.Manusia boleh berencana dan berkehendak, tetapi Tuhan-lah yang menentukan. Dulu planningku adalah tetap ngemod dan ngeblog selama Puasa, asal bisa online, blog-blogku hanya akan kunonaktifkan sementara menjelang dan beberapa hari sesudah Idul Fithri. Kenyataannya, memang begitu sekarang aku masih bisa ngeblog - meski dalam ketidak pastian. Yang tak ku bayangkan adalah ide untuk menutup komentar, khususnya di gtaindonesia, ketika sedang ramai-ramainya. Tapi bagaimanapun itu memang harus terjadi. Ketika aku membuat gombolori.net, aku memang secara perlahan mengalihkan aktivitasku dan menutup komentar satu persatu di blog lamaku ketika ku anggap sudah cukup.Tak ku sangka prosesnya dipercepat karena kematian PCku kemarin. Sekarang ketika bahkan di website baruku kommentnya ku tutup juga, karena aku belum tentu bisa online secara teratur, kusadari sepenuhnya bahwa tindakanku tak sepenuhnya keliru dengan menimbang keterbatasan-keterbatasan yang ada pada diriku.
Dunia adalah suatu yang fana dan selalu berubah. 3 blogku telah lebih dulu mati, hostingan-nya menutupnya karena aku tak aktif, atau hostingannya tak mampu melayani freehosting lagi. Masalah aku tak bisa online pun bisa datang, ketika datangnya kesibukan, aku jatuh sakit atau bahkan aku sendiri yang mati. Suatu yang alamiah dan bisa menimpa siapapun tanpa memandang usia. Sebuah website yang diatur oleh banyak admin bisa berpeluang bertahan lebih lama untuk selalu diupdate terus, demikian juga sebuah forum asal anggotanya aktif terus, tapi ini akan lebih susah bagi sebuah blog/website yang diatur oleh seseorang saja atau sedikit orang saja. Bahkan, ketika para adminnya sibuk semua pun, sebuah website bisa jadi juga tak akan terurus. 
Bagiku, saat introspeksi telah tiba dengan memandang semua keterbatasan dan mengukur sejauh mana kemampuanku menghadapi semua yang terjadi dan akan terjadi (yang bisa diantisipasi). Tanpa ada janji dan planning yang terlampau muluk, biarlah semuanya berjalan secara alamiah berusaha bersikap terbaik menghadapi segala takdir Illahi. Ada waktu untuk memulai, ada waktu untuk berhenti atau beristirahat sejenak (pause). Kadang karena kita yang memilihnya sendiri atau dipaksa oleh keadaan. 
Saat puasa, mungkin adalah waktu terbaik untuk mempause sementara aktivitas duniawi, atau paling tidak mengurangi sedikit. Waktu untuk melatih agar bisa menjadi hamba Allah yang ideal. Menjadikan seluruh aktivitasnya karena-Nya dan mengharap ridho-Nya, sesuatu yang idealnya bisa dilakukan dikeseluruhan hari  dan waktu, tanpa menunggu datangnya bulan Puasa. Dan ku sadar, aku masih teramat jauh untuk bisa melakukan hal itu. Hanya mencoba dan mencoba terus untuk mengupgrade levelku -dalam hal apapun- itulah yang harus terus ku lakukan. Upgrade PC, upgrade blog, upgrade skill, upgrade hati dan segalanya ;tentu dengan menimbang skala prioritas dan apa yang harus terlebih dahulu diutamakan. Dan karena ini waktu Sahur, yang ku utamakan di detik ini adalah mengakhiri tulisan ini dan bersiap untuk sahur.

Main Nav